Minggu, 08 Juni 2014

Makalah Pendidikan Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini



BAB I
PEMBAHASAN
Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini
A.    Pengertian Gizi
Gizi adalah proses menggunakan makanan oleh manusia melalui prosesproses (digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan) untuk proses pertumbuhan perkembangan dan mempertahankan kesehatan. Nama lain dari gizi adalah nutrisi. Gizi/nutrisi mengadung nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah zat yang terkandung dalam suatu makanan dan diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses – proses kehidupan.
Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat.
Kalori merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini. Kalori sangat diperlukan oleh tubuh bayi sebagai tenaga untuk melakukan aktifitas hariannya juga untuk menjaga metabolisme tubuhnya.
Gizi merupakan asupan yang teramat penting bagi tumbuh kembang bayi. Kecukupan gizi untuk bayi akan mendorong perkembangan bayi secara optimal. Sebaliknya kekurangan gizi atau malnutrisi akan menimbulkan berbagai risiko kesehatan bayi, diantaranya hambatan pertumbuhan tulang, lemah otot, degeneratif otak serta gangguan mental. Orang tua harus memahami standar kebutuhan gizi bayi yang harus terpenuhi.


B.     Kelompok Makanan Yang Bergizi Untuk Anak Usia Dini
Beberapa kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah seperti:
1.      Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal (termasuk mie dan beras) serta kentang. Kelompok ini memberikan energi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.
2.      Buah-buahan dan sayuran yang termasuk kelompok ini adalah buah-buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral yang penting.
3.      Susu dan produk olahan susu yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa vitamin dan mineral. Bayi Ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali saji sehari, diminum maupun dimakan.
4.      Protein yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang polong. Sebaiknya diberikan sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi bayi.
5.      Lemak dan Minyak kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana.





C.    Fungsi Gizi Bagi Kesehatan
Beberapa fungsi dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluh hidup adalah :
a.       untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak,
b.      untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari,
c.       mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain,
d.       berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

D.    Kecukupan gizi yang di anjurkan
Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan fisiologis tertentu. Nilai asupan zat gizi harian yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi (Muchtadi 1989). Standar kecukupan gizi di Indonesia pada umumnya masih menggunakan standar makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein, sedangkan standar kecukupan gizi secara mikro seperti kecukupan vitamin dan mineral belum banyak diterapkan di Indonesia.
Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim, dan adaptasi. Untuk kecukupan protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi, kualitas protein, tingkat konsumsi energi dan adaptasi (Muchtadi 1989).
Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) adalah banyaknya masing-masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan, genetika dan keadaan fisiologis seperti ibu hamil dan menyusui. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) dalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat di suatu negara. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui.
Dalam perhitungan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sudah diperhitungkan faktor variasi kebutuhan individual, dimana kebutuhan yang dianjurkan sudah mencakup hampir 97,5 % populasi, dan untuk ekcukupan beberapa zat gizi seperti vitamin, mineral sudah diperhitungkan sampai cadangan zat gizi dalam tubuh. Sehingga perhitungan kecukupan zat gizi sudah memperhitungkan penambahan sebesar dua kali simpang baku (standar deviasi) dari kebutuhan rata-rata penduduk yang sehat (dr. I Wayan Sujana, M.Kes : Dasar Kebutuhan dan Kecukupan Gizi 14 April 2011).
Angka Kecukupan gizi dianjurkan digunakan untuk tujuan seperti :
1.      Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk; perlu diketahui pola pangan dan distribusi penduduk
2.      Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok; perlu ditetapkan patokan berat badan untuk masing-masing gender, dan bila menyimpang dari patokan berat badan dilakukan penyesuaian
3.      Perencanan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah, industri, asrama, dan lain-lain
4.       Menetapkan standar bantuan pangan; misalnya dalam keadaan darurat, dan untuk kelompok penduduk yang berisiko seperti balita, anak sekolah, ibu hamil
5.      Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
6.      Merencanakan program penyuluhan gizi
7.      Mengembangkan produk pangan baru di industry
8.      Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan
Masa anak-anak sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental. Pola makan dannutrisi yang diberikan harus memenuhi untuk menjamin kesehatan anak. Masa anak-anak (1sampai 13 tahun) adalah periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik danmental. Dalam fase ini, dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi. Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun). Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi merekatetap merupakan prioritas yang utama.
 Di masa balita ini, nutrisi memegang peranan yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang padat dan menerima rasa sertatekstur makanan yang baru.Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran darah, jaringan otak, dan organ-organ lain. Perkembangan tiap struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan (intake) berbagai macam nutrisi makanan penunjang pertumbuhan.Pada usia 2 tahun ini, anak-anak memiliki kerangkan tubuh berupa tulang rawan sehingadengan pemberian masukan gizi berupa vitamin dan mineral akan mempercepat pembentukan tulang (osifkasi).Anak usia 2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan melakukan semua gerakantubuh yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena ribuan serabut otot yang semakinmembesar dan terus bekerja. Artinya, otot membutuhkan zat-zat dari asupan makanan yangdiberikan pada anak. Standar kebutuhan kalori bayi usia 0-3 bulan adalah 116 kkal per kilogram berat badan bayi per hari. Sementara kebutuhan kalori untuk bayi usia 3-12 bulan adalah 100 kkal per kilogram berat badannya per hari. Kebutuhan kalori tadi dapat dipenuhi melalui sumber gizi bayi berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Berikut ini daftar standar kebutuhan gizi bayi untuk memenuhi angka kecukupan kalori tersebut:
a.       Karbohidrat yang diperlukan tubuh bayi berkisar antara 40% dari kebutuhan kalori tadi.
  1. Protein yang diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori bayi per hari.
  2. Lemak yang diperlukan sebanyak 40 sampai 50% dari total kebutuhan kalori.
Selain itu, kebutuhan gizi bayi akan vitamin dan mineral juga harus dipenuhi. Berikut ini sebagian daftar standar kebutuhan gizi bayi per hari untuk usia 7 sampai 12 bulan terhadap vitamin dan mineral yang direkomendasikan oleh The George Mateljan Foundation for The World’s Healthiest Foods.
a.       vitamin D: 5 mg
b.      vitamin E: 5 mg,
c.       vitamin K: 2,5 mg
d.      vitamin B6: 0,3 mg
e.       folat: 80 mg
f.       vitamin B12: 0,5 mg
g.      kolin: 150 mg
h.      vitamin C:50 mg
i.        kalsium 570 mg
j.        fosfor: 275 mg
k.      magnesium: 75 mg
l.        zat besi: 11 mg
m.    zinc: 3 mg
n.      magnesium: 0,6 mg
Makanan masa kini super canggih. Diperkaya prebiotik, AHA/DHA, vitamin hingga
mineral. Semua ini menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk lebih jeli terhadap
asupan gizi anak. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:
1.      Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-1,5 liter/hari.
2.      Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
3.      Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan aklori anak berdasarkan berat badan dan usia anak.