BAB I
PEMBAHASAN
Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah proses menggunakan
makanan oleh manusia melalui prosesproses (digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan) untuk
proses pertumbuhan perkembangan dan mempertahankan kesehatan. Nama lain dari
gizi adalah nutrisi. Gizi/nutrisi mengadung nutrien/zat gizi. Zat gizi adalah
zat yang terkandung dalam suatu makanan dan diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, seperti menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses – proses kehidupan.
Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber
gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap
sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di
usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai
tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan
kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12
bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat.
Kalori merupakan gizi untuk bayi
yang sangat vital di masa ini. Kalori sangat diperlukan oleh tubuh bayi sebagai
tenaga untuk melakukan aktifitas hariannya juga untuk menjaga metabolisme
tubuhnya.
Gizi merupakan asupan yang teramat
penting bagi tumbuh kembang bayi. Kecukupan gizi untuk bayi akan mendorong
perkembangan bayi secara optimal. Sebaliknya kekurangan gizi atau malnutrisi
akan menimbulkan berbagai risiko kesehatan bayi, diantaranya hambatan
pertumbuhan tulang, lemah otot, degeneratif otak serta gangguan mental. Orang
tua harus memahami standar kebutuhan gizi bayi yang harus terpenuhi.
B.
Kelompok
Makanan Yang Bergizi Untuk Anak Usia Dini
Beberapa kelompok makanan yang
bergizi untuk anak usia dini adalah seperti:
1.
Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk
roti, sereal (termasuk mie dan beras) serta kentang. Kelompok ini memberikan
energi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Berikan seporsi
karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.
2.
Buah-buahan dan sayuran yang termasuk kelompok ini
adalah buah-buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan
yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan
variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua
ragam vitamin dan mineral yang penting.
3.
Susu dan produk olahan susu yang termasuk kelompok ini
adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa
vitamin dan mineral. Bayi Ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali
saji sehari, diminum maupun dimakan.
4.
Protein yang termasuk kelompok ini adalah daging,
ikan, telur, kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang polong. Sebaiknya
diberikan sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga
kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan
omega 3 yang sangat penting bagi bayi.
5.
Lemak dan Minyak kelompok ini sebaiknya diberikan
untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk
kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun,
minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak
memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan
lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana.
C.
Fungsi Gizi
Bagi Kesehatan
Beberapa fungsi dari gizi yang
berperan dalam kesehatan tubuh makhluh hidup adalah :
a. untuk
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti
jaringan tubuh yang rusak,
b. untuk
memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari,
c. mengatur
metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh
yang lain,
d. berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap berbagai penyakit (protein).
D. Kecukupan gizi yang di anjurkan
Kecukupan gizi adalah rata-rata
asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua
(97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan fisiologis
tertentu. Nilai asupan zat gizi harian yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan
gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan
fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi (Muchtadi 1989). Standar
kecukupan gizi di Indonesia pada umumnya masih menggunakan standar makro, yaitu
kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein, sedangkan standar kecukupan
gizi secara mikro seperti kecukupan vitamin dan mineral belum banyak diterapkan
di Indonesia.
Kecukupan energi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologis,
kegiatan, efek termik, iklim, dan adaptasi. Untuk kecukupan protein dipengaruhi
oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi,
kualitas protein, tingkat konsumsi energi dan adaptasi (Muchtadi 1989).
Angka kecukupan Gizi yang dianjurkan
(AKG) adalah banyaknya masing-masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari
makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi.
AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan,
genetika dan keadaan fisiologis seperti ibu hamil dan menyusui. Angka Kecukupan
Gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) dalah
taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah
dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat di suatu
negara. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat
dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui.
Dalam perhitungan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan sudah diperhitungkan faktor variasi kebutuhan individual,
dimana kebutuhan yang dianjurkan sudah mencakup hampir 97,5 % populasi, dan
untuk ekcukupan beberapa zat gizi seperti vitamin, mineral sudah diperhitungkan
sampai cadangan zat gizi dalam tubuh. Sehingga perhitungan kecukupan zat gizi
sudah memperhitungkan penambahan sebesar dua kali simpang baku (standar
deviasi) dari kebutuhan rata-rata penduduk yang sehat (dr. I Wayan Sujana,
M.Kes : Dasar Kebutuhan dan Kecukupan Gizi 14 April 2011).
Angka Kecukupan gizi dianjurkan
digunakan untuk tujuan seperti :
1.
Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk
penduduk atau kelompok penduduk; perlu diketahui pola pangan dan distribusi
penduduk
2.
Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan
atau kelompok; perlu ditetapkan patokan berat badan untuk masing-masing gender,
dan bila menyimpang dari patokan berat badan dilakukan penyesuaian
3.
Perencanan pemberian makanan di institusi, seperti
rumah sakit, sekolah, industri, asrama, dan lain-lain
4.
Menetapkan standar bantuan pangan; misalnya dalam
keadaan darurat, dan untuk kelompok penduduk yang berisiko seperti balita, anak
sekolah, ibu hamil
5.
Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
6.
Merencanakan program penyuluhan gizi
7.
Mengembangkan produk pangan baru di industry
8.
Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi
pangan
Masa anak-anak sangat penting bagi
perkembangan fisik dan mental. Pola makan dannutrisi yang diberikan harus
memenuhi untuk menjamin kesehatan anak. Masa anak-anak (1sampai 13 tahun)
adalah periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik danmental.
Dalam fase ini, dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi. Kebutuhan Gizi Untuk
Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun). Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada
masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi merekatetap merupakan prioritas yang utama.
Di masa balita ini, nutrisi memegang peranan
yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi
terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang
padat dan menerima rasa sertatekstur makanan yang baru.Kebutuhan nutrisi pada
balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan tingkat
aktivitas yang dilakukannya.
Tubuh anak terdiri dari struktur
tulang, otot, peredaran darah, jaringan otak, dan organ-organ lain.
Perkembangan tiap struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan
(intake) berbagai macam nutrisi makanan penunjang pertumbuhan.Pada usia 2
tahun ini, anak-anak memiliki kerangkan tubuh berupa tulang rawan sehingadengan
pemberian masukan gizi berupa vitamin dan mineral akan mempercepat pembentukan
tulang (osifkasi).Anak usia 2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan
melakukan semua gerakantubuh yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena
ribuan serabut otot yang semakinmembesar dan terus bekerja. Artinya, otot
membutuhkan zat-zat dari asupan makanan yangdiberikan pada anak. Standar
kebutuhan kalori bayi usia 0-3 bulan adalah 116 kkal per kilogram berat badan
bayi per hari. Sementara kebutuhan kalori untuk bayi usia 3-12 bulan adalah 100
kkal per kilogram berat badannya per hari. Kebutuhan kalori tadi dapat dipenuhi
melalui sumber gizi bayi berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Berikut ini
daftar standar kebutuhan gizi bayi untuk memenuhi angka kecukupan kalori
tersebut:
a.
Karbohidrat yang diperlukan tubuh bayi berkisar antara
40% dari kebutuhan kalori tadi.
- Protein yang diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori bayi per hari.
- Lemak yang diperlukan sebanyak 40 sampai 50% dari total kebutuhan kalori.
Selain itu, kebutuhan gizi bayi akan
vitamin dan mineral juga harus dipenuhi. Berikut ini sebagian daftar standar
kebutuhan gizi bayi per hari untuk usia 7 sampai 12 bulan terhadap vitamin
dan mineral yang direkomendasikan oleh The George Mateljan Foundation for The
World’s Healthiest Foods.
a.
vitamin D: 5 mg
b.
vitamin E: 5 mg,
c.
vitamin K: 2,5 mg
d.
vitamin B6: 0,3 mg
e.
folat: 80 mg
f.
vitamin B12: 0,5 mg
g.
kolin: 150 mg
h.
vitamin C:50 mg
i.
kalsium 570 mg
j.
fosfor: 275 mg
k.
magnesium: 75 mg
l.
zat besi: 11 mg
m.
zinc: 3 mg
n.
magnesium: 0,6 mg
Makanan masa kini super canggih.
Diperkaya prebiotik, AHA/DHA, vitamin hingga
mineral. Semua ini menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk lebih jeli terhadap
asupan gizi anak. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:
mineral. Semua ini menjadi tantangan baru bagi orang tua untuk lebih jeli terhadap
asupan gizi anak. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:
1.
Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh
anak, yaitu 1-1,5 liter/hari.
2.
Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan
tubuh berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
3.
Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya
kebutuhan aklori anak berdasarkan berat badan dan usia anak.